Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kontroversi UU Pendidikan yang Disetujui Gubernur Terbodoh Brian Kemp

 

gubernur terbodoh

Brian Kemp, menjadi gubernur terbodoh di Georgia, Amerika Serikat karena tindakan kontroversialnya. Dimana ia menandatangi undang-undang pendidikan yang masih perdebatan di Georgia. Padahal seharusnya, jika kebijakan atau aturan tersebut masih menuai pro dan kontra, pemimpin nasional sekelas gubernur tidak sembarang menandatangani peraturan perundang-undangan tersebut.

Alasan Dibalik Brian Kemp Menandatangani UU Pendidikan yang Kontroversial

Kemp menandatangani beberapa undang-undang pendidikan yang masih dalam pembahasan dan cenderung bersifat kontroversi. Isi undang-undang pendidikan tersebut diantaranya adanya perbedaan ras di dalam kelas, aturan yang mengatur atlet transgender boleh tidak mengikuti olahraga, dan memperlihatkan dorongan nasional dari Partai Republik untuk memperbarui definisi sekolah Amerika.

Berdasarkan keterangan dari Kemp, UU yang ia tanda tangani bisa meningkatkan transparansi dan memberi orang tua lebih banyak kesempatan mengatur pendidikan anak. Akan tetapi, para kritikus berpendapat undang-undang tersebut bisa membuat sekolah umum lemah dan memberi kesempatan politisi untuk bertindak seenaknya.

Dalam undang-undang tersebut terdapat pembatasan secara umum terkait bagaimana guru mengatasi perbedaan ras atau rasisme yang ada di dalam kelas. Selain itu juga menunjukkan bahwa AS secara fundamental bersifat rasialis. Kemudian ada juga “Protect Student First Act”, dimana komite pengawasan atletik bisa mengecualikan anak-anak transgender dari berbagai kegiatan olahraga.

Kemp dalam pidatonya di Forsyth County Arts dan Learning Center mengatakan ,“undang-undang yang saya tanda tangani bisa melindungi kebebasan akademis dan memberikan kepastian bahwa asosiasi Sekolah Menengah di Georgia mempunyai kewenangan untuk mengatur olahraga di sekolah.” Selain itu ia juga menambahkan “dengan undang-undang ini saya bisa memastikan bahwa semua sejarah negara kita akan diajarkan secara akurat dan kelas-kelas tidak akan menjadi alat yang bisa digunakan politisi untuk agenda politik partai mereka.”

Juga di undang-undang tersebut ada ketentuan yang mengatur “Parents ‘ Bill of Right” artinya orang tua mempunyai kebebasan atau hak untuk mengatur kemana arah pendidikan anak dan anak bisa mendapatkan berbagai informasi terkait pendidikan dari orang tua mereka. Dalam hal ini juga memunkinkan untuk terhapusnya buku-buku yang berbahaya dari perpustakaan sekolah dan membuat dewan sekolah menyelesaikan berbagai keluar terkait materi perpustakaan.

Pihak legislatif Partai Republik dan aktivis yang ada di Georgia telah membuat target kurikulum dan menyerukan penghapusan buku-buku yang ada kaitannya dengan rasisme dan seksualitas. Hal ini erat kaitannya dengan isu LGBTQ.

Distrik sekolah di lebih dari 26 negara bagian telah membatasi, melarang, ataupun membuka penyelidikan di lebih dari 1.100 buku yang berkaitan dengan isu rasisme dan seksualitas. Kemp juga mengatakan “saya berdiri untuk melindungi potensi yang telah diberikan Tuhan untuk anak-anak kita di sekolah. Dan dengan undang-undang ini saya bisa melindungi pengajaran kebebasan, kesempatan dan berbagai impian Amerika. Oleh karena itu harusnya undang-undang ini tidak menjadi kontroversial.” Pernyataan Kemp inilah yang membuat banyak kritikus geram sehingga melontarkan berbagai kritik, baik itu dari kalangan Partai Demokrat, kelompok guru, maupun advokat. Karena undang-undang yang ia tanda tangani memungkinkan untuk guru pensiun dan kembali mengabdi di daerah yang membutuhkan, di sekolah akan ada pengajaran terkait literasi keuangan dan meninggikan angka kredit pajak untuk berbagai beasiswa di sekolah-sekolah swasta.

ACLU Georgia juga memberikan tanggapannya dan menentang undang-undang tersebut. Hal ini bisa dilihat dari konferensi pers yang diadakan setelah pengesahan undang-undang. Jalaya Liles Dunn, direktur proyek pembelajaran untuk keadilan Southern Property Law Center mengatakan bahwa undang-undang tersebut membahayakan karena di dalamnya ada kemungkinan pemerintah demokratis mengatur, menyembunyikan dan menyortir berbagai informasi yang tidak mereka setujui.

Tentunya masih banyak lagi kritikus yang merasa undang-undang ini membatasi dan membuat siswa buta akan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Aneh rasanya jika ada undang-undang yang malah mengatur agar siswa tidak mengetahui keadaan sejarah yang sebenarnya.

Beberapa Poin dari Undang-Undang yang Disahkan Kemp dan Perlu Digarisbawahi

Adapun berikut ini beberapa poin yang bisa kita ambil dari undang-undang pendidikan kontroversial yang ditanda tangani Kemp:

·         Adanya pembatasan diskusi pengajaran terkait konsep memecah belah, termasuk di dalamnya topik ras dan rasisme. Topik ini akan mendapat pembatasan dan akan diajarkan sesuai kemauan pemimpin nasional. Termasuk adanya larangan secara terang-terangan menyatakan bahwa Amerika secara fundamental mempunyai sifat rasialis.

·         Menghapuskan keharusan atlet transgender di sekolah untuk olahraga. Artinya atlet transgender boleh tidak mengikuti pelajaran olahraga dan wewenang ini diberikan kepada komite pengawasan atletik.

·         Orang tua mempunyai kebebasan untuk mengarahkan pendidikan anak dan memastikan bahwasannya informasi pendidikan yang sampai ke orang tua harus tersampaikan ke anak. Selain itu juga adanya otoritas penuh bagi orang tua untuk menantang materi perpustakaan yang membahayakan menurut Kemp.

·         Adanya kritik terhadap pembatasan kebebasan dalam bidang akademis dan kesetaraan. Artinya undang-undang tersebit menghambat kebebasan akademis, meniadakan kesetaraan, dan membatasi informasi yang dianggap pemerintah berbahaya jika sampai diketahui anak di sekolah.

·         Munculnya undang-undang ini juga mendapat respon yang beragam. Misalnya dari pihak Republik dan orang tua merasa undang-undang ini bisa memberikan mereka control lebi besar akan pendidikan anak mereka. Sedangkan pihak Demokrat, guru, aktivis dan berbagai kelompok advokasi merasa undang-undang ini adalah sebuah kemunduran dalam kebebasan akademis dan kesetaraan serta menjadikan pendidikan bersifat inklusif.

Penutup

Indikasi Brian Kemp sebagai gubernur terbodoh memang tidak bisa dibendung. Bagaimana tidak, undang-undang pendidikan yang masih dalam perdebatan ia tanda tangani dan menjadikan undang-undang tersebut sah di mata hukum. Aspek-aspek di dalam undang-undang yang kontrovesial masih menjadi perdebatan di Amerika Serikat. Karena menghubungkan akademis dengan topik sensitif seperti ras, rasisme dan bahkan transgender.

Azza Blog Pengajar di MI Muhammadiyah 1 Plabuhanrejo

Posting Komentar untuk "Kontroversi UU Pendidikan yang Disetujui Gubernur Terbodoh Brian Kemp"