Orang Tua Hebat Orang Tua Terlibat
Apa Peran Orang Tua di Sekolah?
Yuk kita ingat-ingat lagi saat kita menjadi wali murid anak kita di sekolah. Kita sering diundang rapat wali murid, tetapi hanya untuk informasi program kerja yang akan dilakukan, kita tidak pernah diajak diskusi penentuan program sekolah, dan lebih parahnya lagi ketika kita dundang rapat orang tua hanya untuk dimintai iuran.
Itulah yang disebut dengan miskonsepsi atau kurangnya pemahaman mengenai tujuan atau konsep yang sebenarnya. Padahal peran orang tua di sekolah sangatlah penting demi perkembangan peserta didik.
Meluruskan Miskonsepsi
Hal utama yang menjadi tantangan saat melibatkan wali murid adalah adanya miskonsepsi yang dipercaya oleh wali murid. Miskonsepsi yang pertama adalah ketika wali murid diundang ke sekolahan itu berarti anak mereka bermasalah, atau pasti akan dimintai iuran. Kemudian miskonsepsi yang lain adalah tanggung jawab pendidikan anak di sekolah merupakan tanggung jawab mutlak guru.
Untuk mengatasi miskonsepsi tersebut dapat menggunakan beberapa metode berikut ini.
Aksi
Langkah 1: Orientasi Orang Tua
Saya sadar ketika saya ingin melibatkan orang tua secara utuh di setiap kegiatan sekolah, maka saya harus memulainya dari awal tahun ajaran baru, saya memberikan orientasi kepada orang tua untuk memecahkan miskonsepsi orang tua di sekolah. Bahwa pendidikan anaknya bukan semata-mata tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua. Sehingga kita (guru dan orang tua) harus memiliki persepsi yang sama tentang pendidikan anak.
Langkah 2: Membuat Bintang Harapan
Untuk mengetahui keinginan orang tua atau harapan orang tua terhadap anaknya, saya membuat Bintang Harapan. Saya menyediakan kertas asturo berbentuk bintang dan membagikannya, kemudian orang tua menuliskan harapan mereka di kertas tersebut, oleh karena itu saya menyebutnya dengan bintang harapan.
Contohnya:
"Agar Humaira jadi anak yang ceria, mempunyai banyak teman, dan berkembang sehat sesuai usianya, dan tentunya selalu bahagia"
Langkah 3: Pemetaan Keaktifan Anggota Paguyuban
Agar paguyuban Orang tua tetap terbentuk dan berjalan sesuai dengan tupoksinya. Langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah melakukan pemetaan keaktifan anggota paguyuban. Ketika menemukan orang tua yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan orang tua lain, saya tunjuk sebagai pengurus inti paguyuban.
Baca Juga : Cara Belajar di Rumah Bersama Orang Tua
Langkah 5: Beri Tanggung Jawab
Untuk mengaktifkan paguyuban orang tua ini, saya memberikan tanggung jawab kepada paguyuban orang tua. Tanggung jawab ini diawali dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu yaitu membuat jadwal kegiatan PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan Anak Sehat). Dimana orang tua bertanggung jawab menyediakan PMTAS untuk anak-anak sesuai dengan jadwalnya. selain itu, setiap ada event di sekolah saya melibatkan paguyuban orang tua untuk menjadi panitia kegiatan
Refleksi Hasil dan Dampak
Semua Pihak Terlibat
Dengan pendekatan ini saya percaya bahwa untuk menyukseskan program di sekolah maka semua pihak harus terlibat, dari kepala sekolah, guru, karyawan dan juga orang tua murid. Dampak yang saya alami ketika melibatkan orang tua murid ini adalah munculnya self belonging pada orang tua. Ketika orang tua murid memiliki rasa memiliki terhadap sekolahan anaknya maka mereka akan berusaha selalu terlibat dalam setiap kegiatan.
Tips Menjalin Hubungan Baik dengan Wali Murid
Jadikan Orang Tua sebagai Rekan
Jadikan orang tua sebagai rekan dalam menyukseskan program sekolah. Ajak orang tua untuk diskusi mengenai program sekolah yang selama ini dilaksanakan, ataupun diajak urun rembug untuk menentukan program sekolah.
Lakukan Pendekatan Personal.
Ketika kita menemukan orang tua yang memiliki potensi tetapi kurang aktif di sekolah, kita bisa melakukan pendekatan personal agar yang bersangkutan dapat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Rajin Berikan Informasi Perkembangan Anak
Hubungan yang baik antara guru dan orang tua dapat terjalin dengan memberikan informasi mengenai perkembangan anak. Informasi ini tidak setiap hari disampaikan kepada orang tua, namun dapat guru lakukan setiap satu bulan sekali atau dua minggu sekali.
Orang tua akan merasa bahwa anaknya terperhatikan di sekolah. Mulai dari asupan pendidikan karakter mereka, perkembangan pengetahuan mereka, dan juga banyak hal lain tentang perkembangan siswa.
Dari penjelasan di atas akan membuat hubungan guru dengan orang tua menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jadi, sebenarnya irang tua hebat adalah orang tua yang terlibat. Artinya orang tua yang selalu mengetahui posisi diri yang seharusnya dilakukan sebagai wali murid. Kerjasama yang baik juga akan membuat kondisi anak menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Posting Komentar untuk "Orang Tua Hebat Orang Tua Terlibat"