6 Karakteristik Siswa Kurikulum Merdeka
Karakteristik siswa kurikulum merdeka saat ini tentunya lebih mengacu pada Pancasila. Dimana pancasila menjadi sebuah perwujudan pelajar di Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat dan memiliki kompetensi global serta perilaku sesuai dengan nilai pancasila. Sebagaimana yang telah ada pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020.
Peraturan tersebut membahas tentang Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri dasar. Ciri-ciri tersebut adalah pelajar yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME, Memiliki Kebinekaan Global, Mampu Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis dan juga Kreatif.
Profil tersebutlah yang nantinya juga menjadi acuan dari karakter siswa kurikulum merdeka itu sendiri. Saat ini, kita akan membahas 5 karakter yang diharapkan muncul pada siswa. Selengkapnya dalam uraian berikut ini.
6 Karakteristik Siswa Kurikulum Merdeka
Siswa yang Beriman
Sebagai pelajar Indonesia yang memiliki akhlaq mulia tentunya akan ada kaitannya bahkan berhubungan erat dengan Tuhan yang Maha Esa. Ajaran dan juga kepercayaannya sangat penting untuk dipahami oleh siswa. Kunci kehidupan kedepannya ialah dengan menngedepankan iman, karena dengan iman yang menancap di dalam hati tidak akan mudah tergoyahkan oleh apapun.
Iman yang baik juga akan menjadi sebuah pondasi bagi anak-anak untuk mengarungi kehidupan di masa depan. Sebagaimana yang telah kita lihat bersama, bahwa anak anak merupakan serangan paling mudah oleh siapapun untuk meracuninya menjadi anak yang tidak berakhlaq. Banyak sekali godaan, yang paling berbahaya ialah yang meracuni ideologi atau kepercayaan. Hingga membuat mereka kufur nikmat bahkan semena-mena.
Siswa yang Berkebinekaan Global
Saat ini sudah sering kita dengan mengenai kebinekaan global yang diharapkan muncul pada diri siswa. Apa yang dimaksud dengan berkebinekaan global? Berkebinekaan global merupakan prilaku yang menumbuhkan sikap saling percaya, saling menghargai, dan juga menumbuhkan terbentuknya budaya yang positif dan luhur bagi bangsa.
Sikap mampu mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan juga identitas dapat menjadi sebuah pemikiran yang tidak hanya sebagai wacana. Artinya dengan kurikulum merdeka ini nantinya jiwa jiwa yang tersebut mampu untuk menancap kuat di dalam diri dan jiwa anak-anak sejak dini hingga akhir hayat.
Sikap yang mampu menghargai satu sama lain, menghargai kebudayaan, dan juga komunikasi interkurtural yang menjadikan kepribadian masyarakat Indonesia semakin mahal.
Siswa Gemar Gotong Royong
Sebagai siswa atau pelajar pancasila tentunya kemampuan gotong royong antar sesama juga ditingkatkan. Kemampuan gotong royong adalah kemampuan pelajar untuk melakukan kegiatan secara bersama agar dapat berjalan dengan ringan.
Beberapa kunci yang harus diperhatikan adalah pentingnya kolaborasi, kepedulian, hingga kemampuan untuk berbagi. Mengapa sikap ini perlu untuk dikembangkan dalam kurikulum merdeka? hal ini tidak lain dan tidak bukan karena sikap-sikap tersebut telah tergerus akan budaya-budaya barat yang merusak moral bangsa.
Siswa yang Mandiri
Sebagai pelajar pancasila juga sebaiknya memiliki karakter mandiri. Karakter mandiri merupakan karakter atau sikap yang menceriminkan siswa mampu melakukan kegiatan secara mandiri. Mulai dari tanggung jawab mengenai proses dan juga hasil belajar, hingga mandiri dalam berbagai bidang lainnya.
Meningkatnya kesadaran pada diri sendiri dan juga situasi yang akan mereka hadapi akan lebih baik daripada minimnya kesadaran bertindak. Mengingat saat ini telah banyak siswa yang lebih suka dengan karakter suka menyuruh dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain yang amat tidak dibenarkan dalam kurikulum merdeka.
Kreatif
Karakter selanjutnya yang diharapkan muncul dalam diri seorang pelajar pancasila ialah sikap kreatif dan juga mampu berpikir kritis. Jiwa-jiwa inilah yang nantinya akan membuat siswa mampu bertahan hidup di masyarakat pada usia dewasa.
Jiwa yang kreatif akan mendorong siswa untuk menciptakan hal-hal baru dengan nilai-nilai postif. Tidak heran jika suatu hari nanti dengan bekal jiwa yang kreatif mampu menciptakan hal baru yang juga dapat menghasilkan rupiah.
Seorang siswa yang mampu bernalar kritis adalah secara objektif mampu memproses sebuah informasi secara kualitatif maupun kuantitatif. Hingga dapat membangun keterkaitan antara berbagai sumber informasi, evaluasi bahkan menyimpulkan.
Bernalar Kritis
Bernalar kritis juga dapat diartikan memperoleh dan juga memproses informasi dan juga gagasan, menganalisis sebuah penalaran, merefleksikan sebuah proses berpikir hingga akhirnya dapat mengambil sebuah keputusan.
Berbagai karakter yang dharapkan muncul pada siswa kurikulum merdeka di atas tentunya tidak lain dan tidak bukan sesuai dengan visi dan juga tujuan pendidikan Indonesia. Di antara tujuannya yaitu mampu menjadikan Indonesia semakin maju, memiliki kedaulatan, mandiri, dan juga sesuai jati diri bangsa Indonesia yang sekaligus menjadi warga dunia.
Pentingnya Menanamkan Karakter Pelajar Pancasila
Para pendidik dan juga praktisi dalam dunia pendidikan tentunya telah menyadari bahwa lingkungan dapat membantu siswa berkembang sesuai dengan bekal kemampuan yang mereka miliki. Sebagaimana Ki Hajar Dewantara yang jauh lebih dulu melibatkan lingkungan baik yang ada di dalam maupun di luar kelas sebagai sumber belajar.
Saat ini projek penguatan profil pancasila pada diri pelajar dapat semakin kita pererat. Jangan sampai sebagai orang tua di sekolah mereka anda biarkan begitu saja tumbuh tanpa arahan yang jelas.
Siswa juga memiliki kesempatan yang baik dalam memperlajari prubahan iklim di sekitar, kesehatan mental, teknologi, wirahusaha, hingga kehidupan bermasyarakat yang seharusnya. Sehingga nantinya siswa tidak hanya belajar sebuah teori melainkan sebuah aksi nyata dalam dunia pendidikan.
Kiat Guru Menanamkan Karakter Positif Siswa
Sebagai pendidik tentunya memiliki kewajiban lain selain mengajar, yaitu mendidik siswa. Tidak semua guru memiliki karakter ini, sehingga penting untuk memperhatikan poin-poin yang ada hubungannya dengan karakter siswa. Agar siswa mampu berkarakter yang luhur sebagaimana dijelaskan di atas, maka anda juga wajib melakukan beberapa kiat berikut ini.
Menciptakan Pembiasaan yang Baik
Sebuah pembiasaan yang guru lakukan terhadap siswa di sekolah akan memberi poin plus dalam nutrisi karakter mereka.Sebuah kebiasaan yang membudaya akan membuat kebaikan itu terus mengalir deras di sekolah maupun di rumah. Diantara pembiasaan yang dapat anda terapkan di sekolah adalah berdoa bersama, salim dengan guru, membuang sampah di tempatnya, mengucapkan salam saat berpapasan, berbaris dengan rapi, dan berbagai pembiasaan baik lain meskipun sangat sederhana.
Menanamkan Perilaku Jujur
Bagaimanapun juga sikap jujur dalam segala kata maupun perilaku menjadi hal yang utama. Tingkat kejujuran yang siswa miliki juga menjadi sebuah penentu akan kehidupan siswa di masa depan. Mengapa demikian? Hal ini karena jujur dalam bersikap dan juga berkata akan memantulkan aura positif dalam diri sehingga menyebabkan segala perilaku dan karakter kedepannya juga positif.
Memberi Contoh, Buka Menyuruh
Saat ini anak-anak identik dengan meniru apa yang mereka lihat. Termasuk sebuah sikap dan juga perilaku orang-orang di sekitar. Guru yang baik akan memberi contoh yang baik akan karakter yang diharapkan ada dalam diri siswa. Sebagai sebuah contoh kecil, ketika anda melihat siswa makan jajan sambil berdiri dan anda menasehati mereka untuk makan dengan duduk. Maka di lain kesempatan anda juga harus menerapkan aturan tersebut untuk diri anda sendiri.
Posting Komentar untuk "6 Karakteristik Siswa Kurikulum Merdeka"