Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Jenis Asesmen Dalam Kurikulum Merdeka


Jenis asesmen dalam kurikulum merdeka tentunya tidak bisa disamakan dengan kurikulum yang lainnya. Asesmen dalam kurikulum merdeka tentu memiliki tujuan tersendiri, yaitu untuk mengetahui tingkat kebutuhan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa. 

Dalam kurikulum merdeka, jenis penilaian atau asesmen dibagi menjadi tiga, yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif dan juga asesmen sumatif. Kurikulum merdeka memberika warna baru yang berbeda, dari penilaian pada kurikulum 2013 yanag berpusat pada penilaian sumatif, kini kurikulum merdeka lebih menekankan kepada tiga jenis penilaian di atas. Untuk lebih jelasnya, simak uraian mengenai 3 jenis asesmen dalam kurikulum merdeka berikut ini. 

3 Jenis Asesmen Dalam Kurikulum Merdeka

Asesmen Diagnostik

Merupakan sebuah penilaian yang tentunya secara khusus bertujuan mengidentifikasi keterampilan, kemampuan hingga kelemahan siswa. Penilaian ini mencakup dua aspek, yaitu aspek kognitif dan juga aspek non-kognitif. Penilaian ini dilakukan secara berkala. 

Pada penilaian diagnostik kognitif, memiliki tujuan untuk mengetahui pencapaian dari kemampuan seorang siswa dalam menyesuaikan apa yang telah dipelajari. Sedangkan penilaian diagnostik nonkognitif lebih menekankan pada psikososial dan juga emosional siswa, kegiatan belajar di rumah, serta kondisi keluarga. 

Contoh dari asesmen diagnostik adalah berupa rubrik, esai, kuis, observasi, dan juga refleksi. 

Asesmen Formatif

Penilaian yang kedua yaitu bernama asesmen formatif, merupakan penilaian yang memberikan informasi berupa umpan balik dari kedua pelaku utama, yaitu pendidik dan juga peserta didik. Tujuan adanya asesmen formatif yaitu untuk memantau dan juga meningkatkan proses pembelajaran yang berlangsung. Penilaian ini tentunya dilakukan pada awal kegiatan belajar mengajar. Sehingga penilaian ini tidak untuk dilaporkan melalui buku rapor siswa. 

Contoh asesmen formatif dapat berupa penilaian diri atau sesama teman sebaya, diskusi setelah meneliti, atau pada PAUD berupa observasi berman dan juga belajar. 

Asesmen Sumatif

Jenis penilaian yang ketiga yaitu penilaian atau asesmen sumatif. Sebuah tes yang diberikan secara berkala, setelah mencapai batas waktu yang telah ditentukan. Jenis asesmen ini tentunya dilakukan untuk memastikan tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak. Penilaian sumatif biasanya diadakan pada setiap pertengahan dan juga akhir semester. 

Adapun perbedaan dari penilaian sumatif dan juga formatif sudah tentu jelas. Bahwa penilaian formatif dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran ketika membahas suatu bab atau kompetensi tertentu, sedangkan penilaian sumatif berada pada akhir bab atau sebuah kompetensi tertentu.

Contoh asesmen sumatif dapat berupa tes tertulis, projek, portofolio, penugasan, produk, dan juga praktik. 

Dari uraian di atas anda dapat memahami secara singkat, bahwa penilaian atau asesmen pada kurikulum merdeka tentu lebih kompleks. Artinya seorang guru ketika mengambil nilai dari seorang siswa tidak hanya mengenai hasil akhir saja. Melaikan sebelum kegiatan belajar, dalam kegiatan belajar, hingga di akhir sebuah bab tertentu. 

Azza Blog Pengajar di MI Muhammadiyah 1 Plabuhanrejo

Posting Komentar untuk "3 Jenis Asesmen Dalam Kurikulum Merdeka"