Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyambut Kurikulum Prototipe SD/MI

Mendengar adanya pergantian kurikulum membuat banyak tenaga pendidikan merasa gusar dan tercengang. Bagaimana tidak, baru saja merasa nyaman dengan adanya kurikulum 2013 atau biasa dikenal K-13 kini sudah harus berpaling dan on the way menuju Kurikulum Prototipe. 

Sebelum membahas lebih rinci mengenai seluk beluk kurikulum prototipe, tentunya kita harus paham dahulu mengenai pengertian dari kurikulum prototipe. Untuk itu, simak penjelasannya pada uraian berikut ini. 

Pengerian Kurikulum Prototipe

Kurikulum prototipe sebenarnya merupakan pengembangan dari kurikulum khusus yang ada pada masa pandemi, atau biasa disebut sebagai kurikulum darurat. Kurikulum darurat tersebut diluncurkan secara spesial pada bulan Agustus tahun 2020 lalu. Namun anda tidak perlu panik, karena kurikulum ini tidak langsung berlaku 100% di seluruh SD/MI di Indonesia. Melainkan secara bertahap melalui program sekolah penggerak. 

Tujuan Kurikulum Prototipe

Kurikulum prototipe sebenarnya memiliki tujuan yang runcing dan diharapkan mengenai sasaran. Kurikulum ini memiliki tujuan untuk memberi ruang kepada guru untuk lebih bebas dalam mengembangkan karakter dan juga kompetensi dasar siswa. Hal tersebut telah dikemukakan oleh Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan pada laman resmi kemdikbud. 

Sasaran Kurikulum Prototipe

Perkembangan Kemampuan Non-Teknis

Kemampuan siswa memang terbagi menjadi dua, yaitu kemampuan teknis dan non-teknis. Kemampuan teknis sudah pasti lebih condong kepada aspek kognitif siswa, sedangkan kemampuan non-teknis akan lebih condong kepada kemampuan keterampilan siswa dan juga afektif. 

Pada kurikulum prototipe ini tentunya akan lebih mengutamakan penguatan pada pendidikan karakter siswa. Namun tidak juga mengesampingkan kemampuan kognitif siswa. 

Fokus Pada Materi Esensial

Pembelajaran yang anda lakukan sebaiknya fokus pada tujuan yang akan anda capai. Tujuan yang akan dicapai tentunya telah anda rumuskan dengan benar sesuai dengan KI dan KD yang ada pada materi tersebut. 

Memberikan Fleksibilitas Bagi Guru

Kurikulum Prototipe ini tentunya akan memudahkan guru dalam mengemas pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru akan semakin mudah dalam menyampaikan pembelajaran dengan tujuan yang akan dicapai.

Fleksibilitas dapat mencakup keluwesan guru ketika sedang menyampaikan materi pembelajaran. Terlebih ketika materi yang akan disampaikan memang berkaitan dengan lingkungan sekitar. 

Mengganti kurikulum secara menyeluruh memang tidak mudah. Pasalnya diperlukan banyak pertimbangan mengenai pihak pihak yang terlibat, diantaranya Guru, Siswa, dan juga kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Untuk itu, pada saat ini sekolah yang disasar menggunakan kurikulum prototipe ialah sekolah penggerak. Dimana sumber daya Guru dan Siswa telah digembleng melalui metode penggerak. 

Azza Blog Pengajar di MI Muhammadiyah 1 Plabuhanrejo

Posting Komentar untuk "Menyambut Kurikulum Prototipe SD/MI"