7 Tanda Kesalahan Mendidik Anak yang Dilakukan Orangtua
Mendidik anak dalam era sekarang ini sebenarnya cukup mudah
jika kita mengenali betul raw material dari sang anak. Dalam artian sifat,
kemudian karakter, lalu lingkungan yang membentuk mereka. Dan hal ini hanya
bisa dipahami oleh masing-masing orangtua sendiri, mengingat sifat dan karakter
seorang anak yang berbeda-beda.
Namun pada dasarnya mendidik anak orangtua harus mempunyai
pedoman yaa. Dan tidak boleh sembarangan dalam mengambil langkah pendidikan
karena ini akan memberikan dampak yang luar biasa ketika mereka tumbuh dewasa
nanti.
Pedoman mendidik anak paling utama tentunya Al-Quran,
kemudian cara Rasulullah dalam mendidik anak, dan sebagainya. Harapannya dengan
adanya pedoman ini generasi masa depan bisa membedakan mana yang benar yang
harus diikuti dan mana yang harus mereka jauhi. Selain itu secara mental anak
juga akan terlatih lebih tangguh dalam menerima pengaruh dari lingkungan luar.
Tanda-Tanda Orangtua Melakukan Kesalahan Dalam Mendidik Anak Indonesia
Di era sekarang ini dengan lingkungan digital yang semakin meluas tentunya menjadi tantangan sendiri bagi setiap orangtua. Nah berikut ini merupakan tanda yang akan Anda temukan pada cara mendidik anak yang salah oleh orangtua.
1. Kata-Kata Sumpah Serapah
Tanda kesalahan mendidik anak yang pertama dan seringkali
masih kita temukan pada orangtua adalah munculnya kata-kata sumpah serapah saat
mengajari anak. Misalnya pernahkah anda memaki anak anda dalam rangka
mengarahkan mereka pada hal-hal yang orangtua kehendaki? Jika iya, maka Bunda
harus paham bahwa kata-kata makian atau sumpah serapah akan terekam dalam otak
anak. Dan selanjutnya akan merusak otak anak secara permanen loh Bunda.
Anak lebih banyak belajar dari contoh yang diberikan oleh orangtua, sehingga mengatakan kata-kata sumpah serapah merupakan kesalahan fatal yang dilakukan oleh orangtua. Dimana pendidikan semacam ini nantinya akan membuat anak mudah mengucapkan kata-kata tersebut. Baik itu diucapkan kepada orang lain maupun pada orangtuanya sendiri.
2. Membandingkan Anak
Jika orangtua bermaksud untuk memotivasi dan juga
menyemangati anak-anak agar lebih baik, maka langkahnya bukan dengan
memnadingkan seorang anak dengan anak yang lain. Bahkan itu juga berlaku untuk
saudaranya sendiri ya Bunda. Karena hal tersebut bisa menyakiti harga diri anak
dan malah memperburuk kondisi percaya diri anak.
Apabila Bunda masih seringkali melakukannya, maka stoplah karena hal tersebut hanya memberikan dampak negative terhadap pertumbuhan anak loh. Maka ada baiknya Bunda ajak anak-anak untuk melakukan evaluasi terkait hal-hal yang mereka lakukan, tentunya dengan penggunaan kata-kata yang positif ya Bunda dan tidak dengan emosi.
3. Pemberian Nasehat Diberikan Depan Orang Lain
Kesalahan lain yang juga masih sering kita temukan pada
orangtua adalah melakukan evaluasi ataupun menasehati anak di depan orang lain.
Karena jika anda melakukan hal tersebut, maka anak akan malu akibat kesalahan
yang telah dilakukan. Oleh karena itu hindari memarahi anak di depan publik
karena hal tersebut akan membuat mental anak down, merasa terbully, dan harga
dirinya merasa tersakiti secara langsung.
Kemudian lingkungan di sekitar anak saat kita memarahi mereka akan menganggap anak kita bodoh dan patuh untuk langsung dimarahi di depan publik. Jika hal ini masih terus Bunda lakukan, maka anak akan tumbuh dengan permasalahan mental yang berdampak ketika mereka dewasa nantinya. Dan kebiasaan marah memarahi di depan publik menjadi sebuah hal normal yang salah yang bisa dilakukan anak ketika dewasa.
4. Menyetir Keinginan Anak
Selanjutnya orangtua kebanyakan juga sering menyetir
keinginan anak, dimana hal tersebut akan membuat anak tidak bisa melakukan apa
yang mereka sukai. Dan bahkan sampai anak-anak tidak mengetahui secara pasti
apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup. Selain itu mereka juga akan
sulit menentukan pilihan terhadap apa yang mereka mau di hidup mereka.
Astagfirullah hal ini tentunya akan mengacaukan masa depan anak loh Bunda meskipun pada dasarnya niat setiap orangtua baik yaa. Tetapi orangtua menapaki jalan yang salah, oleh karena itu bebaskan pilihan pada anak. Jika mereka menyukai bidang tertentu maka bantulah mereka untuk berkembang di bidang tersebut dengan segala support yang bisa Bunda berikan. Dan berikan panduan mana hal yang wajib yang harus mereka hindari dan tak boleh dilakukan ketika menekuni bidang tersebut.
5. Menuntut Nilai Anak Sempurna
Dalam mendidik anak yang harus orangtua lakukan adalah
memberikan support yang dibutuhkan anak, baik support materiil maupun support
secara mental. Nah kesalahan orangtua adalah selalu menuntuk mereka untuk memperoleh
nilai sempurna dan tidak boleh gagal. Padahal yang seharusnya orangtua pahamkan
adalah anak-anak harus berusaha secara maksimal jika ingin mendapat nilai
sempurna. Dan apabila belum mencapai nilai sempurna anak harus melakukan
evaluasi terhadap kegagalan mereka.
Dengan begitu tentunya mereka akan tau dimana kesalahan atau kelemahan yang harus mereka perbaiki. Ketika Anda tak bisa mentolerir kegagalan mereka, maka hal tersebut akan menjadi mental breakdown bagi anak sehingga mereka akan terpaku pada kegagalan dan tidak berusaha bangkit. Padahal yang harus anak-anak lakukan adalah evaluasi dimana asal usul kegagalan tersebut dan langkah untuk bangkit demi meraih level tertinggi dari kesuksesan.
6. Tidak Pernah Diskusi Dengan Anak
Dalam mendidik anak tidak pernah membuka ruang diskusi
dengan anak adalah kesalahan yang fatal loh. Dimana Bunda tidak akan tau
bagaimana kondisi anak yang sesungguhnya, apa yang mereka keluhkan dan apa yang
sebenarnya mereka inginkan.
Ruang diskusi adalah tempat bunda bisa menyelaraskan keinginan anak dengan apa yang orangtua harapkan. Apabila dalam rangka anak untuk menggapai keinginan mereka terdapat kesalahan melangkah maka lewat ruang diskusilah sebenarnya orangtua bisa menyelesaikannya. Tapi ingat ya bunda diskusi merupakan komunikasi dua arah dimana tidak boleh salah menyudutkan karena akan berbahaya pada mental anak sendiri.
7. Tidak Belajar Ilmu Parenting/Pendidikan Anak
Pendidikan bagi anak tidak boleh sembarangan kita lakukan
tanpa dasar keilmuan yang pasti. Orangtua yang tidak mau memperbarui keilmuan
mereka dalam hal mendidik anak berarti Bunda belum mengerti kedudukan sebuah
ilmu dalam agama Islam. Jika orangtua keukeuh tak mau belajar maka hubungan
orangtua dan anak akan menjadi bermasalah atau malah menjadi rumit dengan
permasalahan yang ada.
Oleh karena itu motivasilah diri untuk belajar ilmu
parenting dari para ahli parenting dalam Islam, salah satunya Nabi Muhammad SAW
sebagai contoh paling baik dalam peran orangtua.
Demikianlah tanda-tanda orangtua dalam melakukan kesalahan
mendidik anak, mari kita perbaiki jika tanda tersebut ada pada kita sekarang. Hal
ini tentunya demi masa depan anak dan tumbuhnya generasi Islam yang berkarakter
Qur’ani dan berakhlak mulia. Dan pastikan bahwa Anda selalu memberikan
apresiasi terhadap segala pencapaian yang anak dapatkan baik itu kecil maupun
besar ya Bunda.
Posting Komentar untuk "7 Tanda Kesalahan Mendidik Anak yang Dilakukan Orangtua"