Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Aspek Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Literasi

 

Aspek Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Literasi

Pembelajaran berbasis literasi  mempunyai beberapa aspek pelaksaanaan yang harus kita perhatikan. Agar ketercapaian pembelajarannya bisa lebih maksimal dan SDM berkembang sesuai harapan pendidik. Baik itu mengenai perkembangan karakter SDM maupun perkembangan secara intelektual mereka.

Pada dasarnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencara pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan bertatap muka pada satu atau lebih pertemuan dengan siswa. Nah RPP mengacu pada silabus yang dikembangkan agar setiap kegiatan pembelajaran pada siswa sesuai atau mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan. Kegiatan pembelajaran yang Anda lakukan juga harus mengikuti usaha Penguatan Pendidikan Karakter pada seorang anak. Mengingat adanya penuruna kondisi akhlak, kemudian moral dan juga budi pekerti seorang siswa.

Kemudian untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi seorang anak harus aktif dalam berbagai kegiatan. Diantaranya kegiatan baca tulis, kemudian numerasi, lalu sains, ada juga digital, finansial dan juga kewargaan yang harus dipahami oleh seorang anak atau siswa. Nah untuk mencapai tujuan kompetensi dasar pada Pembelajaran berbasis literasi ada 4 tips atau aspek yang harus kamu perhatikan.

Tips Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Literasi Ditinjau dari Empat Aspek

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi maka ada empat aspek yang perlu Anda perhatikan. Hal ini tentunya agar segala tujuan dalam Kompetensi Dasar dalam terpenuhi. Nah berikut kami akan memberikan 4 tips yang berkaitan dengan dengan empat aspek tersebut.

·         Sumber Belajar

Saat menerapkan pembelajaran berbasis literasi tentunya Anda sebagai guru harus menggunakan sumber belajar yang bermacam-macam. Sumber belajar merupakan sebuah sumber yang berupa materi ataupun informasi yang dibutuhkan siswa sebagai media pembelajaran. Nah sumber belajar ada dua macam yaa, ada yang sumber cetak dan juga non cetak.

Sumber cetak artinya sumber belajar dari sebuah buku, kemudian majalah, artikel cetak, koran, lalu ada gambar, denah dan sebagainya. Sedangkan sumber non cetak merupakan sumber belajar yang berasal dari internet, kemudian audio atau rekaman, lewat video, aplikasi belajar online, dan sebagainya.

Alangkah baiknya seorang guru menggunakan sumber belajar yang beragam mulai dari video pembelajaran, kemudian menjelaskan secara langsung, membaca buku, praktek secara langsung dan sebagainya. Agar para siswa mendapatkan pengetahuan atau wawasan yang lebih lengkap.

·         Bahan Ajar

Seorang guru dalam memberikan pembelajaran berbasis literasi harus menggunakan bahan ajar yang sesuai. Dimana bahan ajar merupakan kumpulan materi yang telah tersusun secara sistematis, bisa berupakan bahan cetak maupun non cetak. Nah bahan ajar dalam pemakaiannya biasanya berupa sebuah buku dan juga bisa berupa video pembelajaran. Seorang guru harus bisa mengembangkan berbagai bahan ajar yang akan digunakan ya, dimana menyesuaikan dengan pilihan yang ada, adaptasi, dan juga pembuatan bahan ajar secara sistematis dengan acuan tertentu. Dengan adanya bahan ajar harapannya pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi dapat mendorong siswa belajar lebih optimal.

·         Strategi Pembelajaran

Dalam mengembangkan strategi pembelajaran berbasis literasi maka seorang pendidik harus mengkombinasikan strategi pembelajaran membaca dengan strategi pembelajaran menulis. Nah untuk strategi pembelajaran membaca dibagi menjadi tiga tahap. Diantaranya tahapan pre-reading, kemudian tahapan while reading, dan juga tahapan post reading.

Tahapan pre-reading meliputi apersepsi artinya proses membaca harus dimulai dengan pembangunan konteks membaca. Dimana saat pre-reading kita harus menyiapkan presepsi seorang siswa terhadap materi yang akan diterimannya. Nah pada pelaksanaan pre-reading ada beberapa hal yang bisa dilakukan seorang guru, diantaranya:

  1. Pendidik bisa memulai dengan Tanya jawab yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada siswa. Tujuannya agar kita bisa tau seberapa memahami para siswa terkait materi tersebut lewat pengalaman ataupun pengetahuan yang sudah mereka tau.
  2. Pendidik juga bisa menghubungkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan segera disampaikan.
  3. Pendidik juga berkesempatan memulai apersepsi melalui tayangan video yang berhubungan dengan materi yang akan diterima siswa.
  4. Pendidik juga bisa memulainya dengan menceritakan kisah yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan ataupun menghubungkannya dengan lingkungan sekitar mereka.
  5. Pendidik juga bisa memulai dengan tebak kata atau kosakata yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
  6. Pendidik menyiapkan berbagai bahan ajar yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran.

Selanjutnya setelah pre-reading selesai pendidik bisa melanjutkannya dengan tahapan membaca atau while reading yaa. Dengan begitu para siswa akan lebih memahami materi pembelajaran yang akan tersampaikan pada hari tersebut. Nah berikut ini ada beberapa cara pelaksanaan while reading yang bisa menjadi pilihan pendidik.

  1. Siswa bisa membaca sumber belajar atau secara spesifik buku materi pada hari tersebut.
  2. Siswa juga bisa membaca materi tersebut di dalam hati untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendetail.
  3. Siswa ketika membaca juga harus memberikan tanda pada berbagai kosakata yang tak mereka mengerti.
  4. Siswa selanjutnya mencari pengertian dari kosakata yang tak ia mengerti melalui kamus bahasa Indonesia.
  5. Siswa bisa berdiskusi dengan teman sebangku terkait makna kosakata yang mereka temukan.
  6. Siswa bisa menjawab pertanyaan 5W+1H.
  7. Siswa setelah membaca teks yang telah pendidik tentukan langsung bisa membuat gagasan utamanya.
  8. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan yang dikemukan oleh pendidik dan mengkaitkannya dengan kehidupan mereka.
  9. Pendidik bisa memberikan tugas pada siswa untuk melengkapi jawaban atas pertanyaan melalui berbagai sumber yang tersedia. Misalnya dengan pergi ke perpustakaan, melakukan wawancara, koran, membaca jurnal dan sebagainya.

Setelah selesai dengan while reading atau proses membaca, maka peserta didik atau siswa bisa melanjutkan dengan tahapan post reading. Nah berikut ini perwujudan dari post reading yang bisa dilakukan oleh seorang pendidik.

  1. Siswa dapat melakukan presentarasi terhadap jawaban pertanyaan yang sudah mereka lengkapi.
  2. Siswa lain memberikan pertanyaan atau komentar terhadap presentasi yang dilakukan oleh temannya.
  3. Siswa dapat membuah sebuah ringkasan terkait jawaban tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan dimengerti.
  4. Siswa dapat membuat sebuah karangan yang serupa dengan teks bacaan yang mereka baca.
  5. Siswa dapat membuat sebuah laporan sesuai dengan isi teks.
  6. Siswa dapat membuah sebuah karya dan memajangnya di ruang kelas.
  7. Siswa dapat menganalisis setiap karya yang telah dibuat oleh teman yang lain.

·         Penilaian

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi tahapan penilaian merupakan sebuah hal yang penting. Dimana adanya tahap ini akan membuat pencapaian pembelajaran setiap siswa dan pendidik dalam mengajar terukur secara kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Nah tahapan penilaian megacu pada Kurikulum 2013 dimana pembelajaran ditekankan pada pendekatan saintifik dan penilaiannya autentik. Untuk melaksanakan penilaian yang autentik Anda bisa memakai strategi seperti portofolio, kemudian penilaian kecakapan, lalu catatan anekdot, bisa juga dengan ceklis, penilaian kinerja dan juga tes secara umum (kuis, uraian atau esai, dan juga tugas pekerjaan rumah).

 

Demikianlah beberapa tips yang bisa Anda lakukan ketika melaksanakan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi yang sedang digalakkan. Harapannya pendidik dan guru yang melek teknologi tetap bisa memaksimalkan proses pembelajaran baca tulis, kemudian numerasi, lalu sains, dan mengkolaborasikannya dengan kemahiran digital saat ini. Mari kita bergandengan tangan mensukseskan pendidikan anak Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Azza Blog Pengajar di MI Muhammadiyah 1 Plabuhanrejo

Posting Komentar untuk "4 Aspek Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Literasi"