Menstimulus Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun
Punya anak usia 3 tahun? Perkembangan apa saja yang dialami
anak kamu? Secara fisik anak usia 3 tahunan mempunyai tinggi antara 80 hingga
90 cm dengan berat kisaran 12 kg. Sebanding dengan fisiknya, juga diimbangi
dengan perkembangan motoriknya baik itu motorik halus maupun motorik kasar. Agar
perkembangan motorik semakin optimal, tentunya para orangtua harus tau cara
menstimulusnya dengan tepat.
Jika pada usia di bawah 3 tahun anak kamu ada di fase tidak
bisa melakukan semuanya sendiri, anak usia 3 tahun sudah beranjak menjadi bebas
dan berkurang ketergantungannya denganmu. Dan pada usia 3 tahun juga kamu mulai
menyiapkan anak kamu untuk memasuki bangku sekolahan. Ini didukung dengan kemampuan
motoriknya yang sudah bisa dimanfaatkan untuk bermain bersama teman-teman
seusianya.
Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun
Seperti yang kita tau perkembangan motorik anak ada 2 yaitu,
motorik halus dan motorik kasar. Apa sih bedanya? Yuk kita kenali bersama-sama.
1 1. Perkembangan Motorik Halus
Pada perkembangan motorik halus ada
beberapa poin yang bisa kita kenali, diantaranya :
·
Anak kamu sudah bisa mencuci tangan dan
mengelapnya sendiri.
·
Sudah bisa terbiasa makan dengan menggunakan
alat makan sendiri.
·
Mampu membawa wadah makanan ataupun wadah mainan
tanpa memberantakkan isinya.
·
Sudah bisa memilih pakaian dan memakainya
sendiri.
·
Pada beberapa anak sudah bisa mengenal huruf dan
bisa membalik halaman bukunya.
·
Sudah mampu mewarnai meskipun masih keluar
garis.
·
Sudah mampu menyusun balok menara.
· Terbiasa memakai satu tangan ketika beraktifitas, seperti makan dan membawa mainannya.
2. Perkembangan Motorik Kasar
Perkembangan motorik kasar bisa kita kenali
dengan beberapa poin yang cukup mudah, amatilah ketika anak sedang aktif
bermain, seperti:
·
Sudah bisa berdiri menggunakan satu kaki. Yang artinya
keseimbangan mereka sudah semakin bagus. Meskipun masih dalam waktu yang
singkat.
·
Berjalan ditangga dengan lancar.
·
Melompat dan mendarat dengan menggunakan dua
kaki.
·
Sudah mampu bermain lempar tangkap bola dan bisa
menendang bola.
·
Bisa lari dengan lancar tanpa terjatuh dan bisa
menghindari penghalan yang ada di depannya.
·
Dan sudah bisa bermain sepeda roda tiga.
Perkembangan motorik halus dan kasar mempunyai tanda yang
sangat jelas. Namun bagaimana jika ada anak yang mengalami keterlambatan motorik?
Apa yang harus dilakukan oleh para orangtua? Tentunya anak membutuhkan stimulus
yang tepat agar perkembangan motoriknya bisa semakin cepat.
Stimulasi Untuk Perkembangan Motorik
Menstimulasi perkembangan motorik anak antara motorik halus dan kasar tentunya berbeda. Karena sasarannya berbeda. Jika motorik halus berupaya untuk mengasah kreatifitas mereka, maka motorik kasar berupaya untuk meningkatkan keaktifan si anak. Berikut cara stimulasi yang tepat.
1. Stimulasi Motorik Halus
· Para orangtua bisa memberikan pada anak buku
gambar beserta alat tulis dan pewarnanya. Kamu bisa membiarkan anakmu berkreasi
sebebas imajinasi mereka sembari kamu mengajarkan mereka memegang alat tulis
yang benar.
· Mengasah motorik halus juga sekaligus bisa
mengasah kecerdasannya loh. Bagaimana caranya? Para orangtua harus rajin
berburu buku aktifitas. Yang mana bisa diberikan secara bergiliran seperti buku
mewarnai, mengenali bentuk, menghubungkan titik-titik menjadi bentuk dan lain
sebagainya.
· Mengajari Membaca Melalui Buku Cerita. Anak sangat
tertarik dengan buku-buku yang mempunyai banyak gambar dan warna. Itu bisa kamu
temukan di buku cerita yang sekarang ini sudah banyak macamnya baik buku secara
fisik maupun buku cerita elektronik. Membiasakan membaca buku bisa menstimulus
motorik anak, matanya akan mengamati apa yang ada di buku dan belajar membolak
balik halaman buku.
· Membiasakan bertemu orang di tempat umum. Ini akan
melatih mereka dalam memupuk rasa percaya diri. Kamu bisa membawanya ke tempat
yang ramah anak dan tentunya bisa menemukan lawan main yang seumuran.
2. 2. Stimulasi Motorik Kasar
Membawa anak ke area bermain sebenarnya
sangat berdampak positif untuk perkembangan motoriknya. Dimana mereka bisa
bermain perosotan, bergelantungan, meloncat di trampoline, memanjat, bermain
bola di lapangan, belajar leper tangkap bola, dan mulai mengajari mereka naik
sepeda.
Penutup
Nah itulah poin-poin perkembangan motorik anak yang harus
diperhatikan. Para orangtua juga harus menstimulasinya dengan berbagai kegiatan
di atas. Agar perkembangan optimal para orangtua harus terus mendampingi dan
mengajarinya dengan sabar.
Posting Komentar untuk "Menstimulus Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun"