Anak Sering Bertanya, Pertanda Baik Atau Buruk?
Anak sering bertanya sebenarnya merupakan hal yang lumrah. Biasanya anak mulai sering bertanya ketika usia 3 tahun ke atas. Hal ini menjadi hal yang lumrah karena rasa ingin tau yang tinggi. Pertanyaan yang diucapkan pun beragam meliputi semua yang ingin ditanyakan.
Bila anak merasa belum menemukan jawaban yang tepat, maka dia akan terus bertanya sampai benar-benar merasa puas. Seringkali orang tua dibuat jengkel dengan hal ini, karena pertanyaan yang diulang-ulang dan terlalu banyak yang ditanyakan.
Anak yang sering bertanya bukanlah sebuah hal yang buruk, melainkan baik untuk perkembangan pemikirannya. Rasa ingin tahu yang tinggi perlu diapresiasi agar anak semakin merasa ingin tau dan akhirnya belajar dari ketidaktahuannya tersebut.
Pada masa ini, perkembangan sel otak dapat berkembang dengan pesat. Berbagai informasi akan pengetahuan yang baru merasa ingin diperoleh dan mengharuskan orang di sekelilingnya untuk menjawab.
Hal ini hanya akan terjadi seumur hidup, dimana anak-anak sering bertanya dan juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ketika pada usia 3 tahun ke atas, namun anak tidak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka orang tualah yang harus merangsang anak untuk bertanya.
Berikut fakta tentang anak yang banyak bertanya, yang harus diketahui oleh orang tua:
1. Membangun Sikap Kritis dan Kreatif
Bagi sebagian orang tua memang merasa kesal dengan pertanyaan-pertanyaan yang nyeletuk dari bibir anak. Karena rata-rata pertanyaannya biasanya tidak memiliki jawaban yang baku. Masa bertanya ini juga dapat menentukan tingkat kecerdasan anak di masa yang akan dihadapi ke depan.
Semakin sering anak bertanya maka anak akan semakin kritis dan kreatif. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua memberi respon yang bersifat positif pula. Saat rasa ingin tahu pada anak begitu besar, maka pada saat itu juga otaknya dapat merekam informasi yang akan diperoleh melalui jawaban dari orang tuanya.
Anak yang banyak bertanya dapat juga memicu kreatifitas yang dimiliki agar dapat berkembang dengan baik. Usia kreatif sebenarnya tidak dimulai ketika anak lulus dari bangku sekolah, melainkan ketika anak ada pada masa banyak bertanya.
2. Anak Lebih Suka Bertanya Pada Ibu
Tidak dapat dipungkiri, bahwa ketika di rumah anak sudah menjadi tanggung jawab ibu. Waktu yang dimiliki anak juga otomatis dilalui dengan ibu. Anak akan merasa nyaman ketika apa yang ditanyakan pada ibu dapat dipahami dan juga dijawab oleh ibunya dengan baik.
Rata-rata anak akan bertanya mulai dari 300-350 pertanyaan dalam waktu 12 jam sehari. Hal tersebut dapat menjadi hal yang wajar dan lumrah dan perlu ditanggapi dengan baik oleh ibu.
3. Jawab Pertanyaan dengan Baik
Usia pada anak yang sering bertanya merupakan usia terbaik untuk menyimpan informasi dengan tepat dan bertahan lama. Informasi yang diterima dapat melekat dengan baik pada ingatan siswa.
Jawaban yang diperoleh dengan baik dan bersifat positif dapat membangun pola pikir yang baik pada anak. Dan begitupun sebaliknya, ketika jawaban yang diterima merupakan hal yang negatif dapat membuat pola pikirnya condong ke arah yang negatif.
Sebaiknya sebagai orang tua lebih berhati-hati ketika menjawab pertanyaan yang ada pada anak. Jika orang tua salah menjawab, maka anak juga akan mendapat informasi yang salah pula.
Jawaban yang bijak dapat disesuaikan dengan usia anak, artinya tidak semua pertanyaan dijawab oleh orang tua dengan jawaban yang sesungguhnya. Orang tua dapat mengalihkan jawaban dengan jawaban yang membuat anak dapat mengembangkan jawaban tersebut.
Posting Komentar untuk "Anak Sering Bertanya, Pertanda Baik Atau Buruk?"