Masih Efektifkah Pemberian PR Oleh Guru Bagi Siswa?
Guru memiliki tanggung jawab yang besar atas apa yang akan didapatkan oleh siswa selama belajar di sekolah. Namun kegiatan guru mengajar kini kurang maksimal dikarenakan banyaknya administrasi yang harus dikerjakan, mulai dari penulisan RPP hingga berbagai pelatihan yang harus diikuti. Akibatnya siswa juga sering mengalami jam kosong, yang menyebabkan siswa harus diberi tugas untuk mengerjakan LKS oleh guru piket yang ada.
Terkadang dalam kondisi tertentu membuat guru harus memberikan banyak PR kepada siswa guna tersampaikannya materi yang harus dipelajari oleh siswa. Apakah kegiatan guru memberi banyak PR dapat menjadi solusi? Apakah siswa dapat menerima PR yang diberikan dengan senang hati?
Sebaiknya sudah wajar jika siswa mendapatkan PR dari guru. Yang tidak wajar itu, siswa mendapat tagihan listrik, hehehe. Kita semua tahu tentang kegiatan siswa jaman sekarang. Sering membuang waktu dengan kumpul-kumpul, bermain game, atau bikin kesibukan dengan grup whatsapp mereka.
Berbagai reaksi siswa akan terdengar ketika mendapat PR dari guru. Ada yang diam, menggerutu dalam hati, bahkan ada juga yang berontak, "bu..bu.. PR terus". Pemberian PR seharusnya dapat menjadi hal positif sehingga dapat memicu semangat belajar siswa. Namun ujung-ujungnya siswa berkeluh kesah kepada orang tua di rumah, bahwa hari ini gurunya memberi banyak PR.
Sayangnya kini banyak orang tua yang lengah dalam mendampingi anak untuk belajar. Ada yang memang orang tua tersebut sangat sibuk dengan pekerjaannya, ada orang tua yang sibuk dengan grup whatssapnya, serta ada juga karena memang keterbatasan orang tua dalam ilmu yang dimilikinya.
Beberapa orang tua memang lebih memilih mengikutkan anaknya pada program bimbel terdekat dengan rumah. Memang hal ini sangat membantu, namun sebaiknya orang tua juga ikut memantau dengan mengamati perkembangan anaknya.
Kembali lagi kepada topik bahasan, bahwa memberikan PR sebenarnya boleh saja. Namun guru juga harus memperhatikan tentang beban dan kapasitas PR yang akan diberikan, apalagi dengan kurikulum 2013 ini.
Berikut beberapa saran pemberian PR yang tepat sesuai kurikulum 2013:
- PR hendaknya bersifat aktif, yakni membuat siswa mencari sendiri atau melakukan observasi yang dapat dilakukan di lingkungan sekitar. misalnya mengamati ekosistem kebun depan rumah, keadaan air tanah, dan lain sebagainya.
- Berikan PR sewajarnya. Artinya PR yang diberikan tidak terlalu banyak, sehingga tidak membuat siswa stress dan jenuh.
- Berikan PR dengan kalimat yang jelas. Kalimat perintah pada PR sebaiknya diperjelas, agar mudah dipahami dan dikerjakan oleh siswa.
- Berikan Pr sesuai KI dan KD. Untuk apa memberi PR yang sekiranya tidak merujuk pada KI dan KD yang diajarkan. Maka dari itu hal ini sangat patut untuk dipertimbangkan.
- Beri PR yang memicu pendapat siswa pribadi. Kini banyak bimbel yang memberikan jawaban secara instan mengenai PR yang diberikan guru, yang membuat siswa pasif dan pasrah akan jawaban yang akan diterimanya. Untuk itu sebaiknya perhatikan keadaan siswa dan latar belakang PR yang telah dikerjakan.
Itu tadi ulasan tentang Keefektifan PR yang diberikan guru. Semoga selaku pendidik dapat lebih bijaksana dalam mengambil langkah. Sehingga menjadikan guru lebih profesional.
Posting Komentar untuk "Masih Efektifkah Pemberian PR Oleh Guru Bagi Siswa?"