Cara Mengatasi Siswa yang Ribut dengan Penuh Wibawa
Kelas yang kondusif dan terarah dapat mendukung terserapnya materi pembelajaran secara optimal. Guru merupakan sosok yang dihormati di sekolah. Sudah sepantasnya guru mengajar dengan sikap penuh wibawa.
Terkadang suasana kelas menjadi tidak kondusif dikarenakan siswa lebih tertarik akan hal lain selain dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru harus menguasai teknik mengajar agar siswa tidak ramai sendiri. Berikut cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi siswa ribut dengan penuh wibawa :
1. Desain pembelajaran yang padat namun menyenangkan
Pembelajaran yang padat tentu tidak akan memberi celah bagi siswa untuk ribut sendiri dengan temannya. Guru juga harus mendesain pembelajaran itu dengan gaya yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan terbebani.
2. Memberi Games
Games merupakan hal yang disukai siswa, baik dari kalangan TK, SD, maupun SMP. Berikan game yang menarik dan dapat membuat siswa lebih fokus kepada guru di tengah pembelajaran.
3. Menyelipkan Humor
Siswa jika diberi pembelajaran dengan serius dan monoton menjadi peluang besar bagi siswa untuk mengantuk, atau ngobrol dan asik sendiri dengan teman-temannya.
Berbeda jika kita menyelipkan humor disela-sela pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dan fokus akan apa yang kita sampaikan. Namun tetap batasi humor, agar tidak melenceng jauh dari materi.
4. Ikut serta akan apa yang dibahas siswa
Siswa yang asik sendiri dengan temannya tentunya sedang membahas tema khusus. Sebagai seorang guru yang berwibawa, guru dapat masuk dalam obrolan siswa dan mengaitkan apa yang dibahas siswa tersebut dengan pelajaran.
Hal ini akan membuat siswa merasa dipantau dan diawasi, sehingga kembali fokus pada pembelajaran.
5. Sering memuji
Guru yang berwibawa dapat menggunakan kalimat teguran seperti "Siswa yang sedang ada di hadapan saya, adalah siswa yang rajin, cerdas, dan tidak suka rame sendiri". Kalimat tersebut akan dicerna siswa sehingga siswa merasa bersalah dan dapat kembali pada pelajaran.
6. Hindari kata "Jangan"
Kalimat larangan yang kita ucapkan pada siswa akan tertangkap oleh memori mereka dan yang dilakukan sesuai dengan kata akhir kalimat tersebut. Seperti contoh "Andi, jangan lari-lari". Namun yang terjadi Andi justru lari dengan kencangnya.
hal tersebut terjadi karena daya ingat anak sebagian besar terfokus pada kata akhir dari kalimat kita. Guru yang berwibawa akan menggunakan kalimat "Andi, kembali duduk di tempat!" maka yang diingat Andi, yaitu dia harus duduk.
7. Hindari marah dan membentak
Ekspresi marah, membentak, menggebrak meja, berteriak, memukul papan tulis dan lain sebagainya harus dihindari bagi guru. Itu semua dapat menyebabkan ketegangan dan ketakutan bagi siswa. Dan siswa akan memberi label "guru jahat" hehehe.
Usahakan guru disegani karena kewibawaan dan kepiawaiannya dalam mengajar, bukan karena sikap keras dan jahat.
8. Memberi konsekuensi
Saat akan memulai pembelajaran, sebaiknya membuat kesepakatan antara guru dan siswa. Misalnya, jika siswa rame makan akan berdiri di depan untuk menghafalkan perkalian. Hal tersebut dapat menjadi rambu-rambu bagi siswa agar tidak rame saat pembelajaran.
Sebenarnya mengelola kelas itu tidak sulit. Karena pada dasarnya yang paling berkuasa di kelas ialah seorang guru. Meski guru yang berkuasa, setidaknya harus tetap bijak dalam menghadapi segala macam kondisi agar tidak menghilangkan wibawa dan harga diri guru di depan siswa. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Siswa yang Ribut dengan Penuh Wibawa"