Cara Mengatasi Karakter Siswa yang Beragam
Karakter merupakan sikap, kepribadian, dan watak yang tentunya tidak sama antara yang dimiliki satu siswa dengan siswa yang lainnya. Perkembangan karakter paling dominan tergantung pada kondisi keluarga siswa. Sangat salah jika ada yang bilang karakter merupakan bawaan dari lahir, karena karakter dibangun dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya.
Pasti terfikirkan dalam benak masing-masing guru tentang bagaimana cara menghadapi siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Perlu diketahui bahwa perbedaan karakter yang ada pada siswa disebabkan oleh perkembangan intelektual, kemampuan berbahasa, latar belakang pengalaman, gaya belajar, bakat dan minat siswa.
Guru yang profesional tentunya harus dapat memahami dan menguasai cara untuk mengatasi karakter siswa yang beragam. Keberhasilan guru dalam mengatasi karakteristik siswa yang beragam dapat ditentukan dengan 3 aspek yang mempengaruhinya, yaitu Kepribadian, pandangan guru terhadap siswa, dan latar belakang guru itu sendiri.
Saat guru sudah memiliki ketiga aspek itu dengan baik, maka yang harus dilakukan guru selanjutnya untuk memahami karakter siswa yang beragam yaitu:
1. Menggunakan Metode pembelajaran yang tepat
Metode pembelajaran sebaiknya tidak ditujukan pada sebagian siswa saja, untuk menghadapi karakter yang beragam, tentunya guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang dapat memadukan beberapa karakter yang menonjol dari semua siswa di kelas. Sehingga semua siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik, karena merasa yang disampaikan oleh gurunya dapat diterima dengan baik.
Metode merupakan sebuah cara yang guru lakukan agar siswa mampu mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Metode dalam pembelajaran lebih baik bila tertuang dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang matang. Sehingga ketika mengajar guru dapat menerapkan metode yang pas sesuai dengan yang telah terencana.
Namun, apa jadinya bila ada siswa yang tidak dapat mengikuti atau mengimbangi metode pembelajaran yang anda lakukan? tentunya akan menimbulkan permasalahan baru yang membuat seorang guru berpikir kritis. Guru sebaiknya menciptakan metode belajar lainnya yang dapat membuat siswa berkarakter lain mampu mengikuti kegiatan belajar. Tidak harus menyusun RPP ulang, melainkan mencari solusi dengan cara berpikir kritis.
2. Memperlakukan Siswa secara adil
Disini yang dimaksud adil tidak harus sama, atara satu siswa dengan siswa lainnya. Namun adil dapat diartikan sebuah perlakuan sesuai dengan yang dibutuhkan masing-masing siswa.
Ketika guru memberikan sebuah stimulus berupa metode dalam kegiatan belajar tentu ada beberapa siswa yang tidak dapat mengimbanginya. Akhirnya, guru dituntut untuk adil dalam memberikan materi belajar yang sesuai. Guru akan terkesan adil bila cara penyampaian materinya tidak hanya berfokus pada siswa yang itu-itu saja. Melainkan merata melibatkan seluruh siswa yang ada di kelas tersebut.
Sesuai secuplik ulasan di atas bahwa adil tidak harus sama, membuat guru harus pandai dalam memilah karakter dan tingkat kebutuhan siswa. Karakter dan tingkat kebutuhan dari siswa tersebut berbeda sesuai dengan latar belakang dan juga kesadaran diri pada masing-masing siswa. Inilah yang menjadi PR bagi guru, untuk menyatukan keberagaman di antara siswa.
Guru tidak harus mengubah karakter yang ada pada diri masing-masing siswa. Namun lebih kepada mengarahkan siswa pada pembiasaan karakter yang baik. Sehingga mereka dapat ikut belajar dengan baik pula. Karakter yang berbeda bila dipupuk dengan sebuah nasehat-nasehat positif, stimulus berupa semangat dari guru, dan juga beberapa pujian dapat membuat siswa lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga : 6 Karakteristik siswa kurikulum merdeka
3. Memberikan Motivasi yang Tepat
Motivasi yang diberikan guru tentunya harus dapat membangun karakter siswa dari yang belum mampu menjadi mampu, dari yang belum paham menjadi paham. Jika ada siswa yang masih mempunyai kemampuan yang minim, maka guru harus memotivasi siswa pada kemampuan lain yang belum terlihat pada siswa namun pada dasarnya siswa memiliki kemampuan lain tersebut.
Sebagai contoh yang sederhana, ketika guru melakukan kegiatan mengajar, dengan metode A. Ternyata tidak semua siswa mampu menyerap pembelajaran melalui metode A tersebut. Akhirnya guru tersebut hendaknya memberi motivasi kepada siswa yang belum paham agar semakin serius lagi dalam belajar.
Motivasi yang baik ibaratkan sebuah stimulus yang guru berikan kepada siswa. Kemudian dari motivasi tersebut seharusnya muncul respon dari dalam diri siswa. Entah itu berupa respon siswa mudah paham, atau siswa menjadi lebih serius, tergantung pada jenis stimulus yang guru berikan.
4. Membangun Komunikasi yang baik
Interaksi antara guru dan siswa tentunya harus berjalan dengan baik agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan. Sampaikan segala sesuatu yang guru ingin sampaikan pada siswa dengan cara yang baik, agar tidak melukai hati siswa sehingga siswa tetap antusias dan rajin belajar.
Komunikasi yang dapat terjadi di sekolah antara lain antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan juga di antara semuanya yang saling terhubung. Komunikasi tersebut terjadi karena ketiganya saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
Komunikasi yang paling intens tentunya terjadi antara siswa dengan guru, terutama saat pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Sudah sepatutnya komunikasi tersebut dapat terjadi karena sebuah kebutuhan yang terkait satu dengan yang lain. Siswa membutuhkan guru untuk memberikan sumber informasi dan pengetahuan. Sehingga komunikasi yang intens lebih diharapkan sesuai dengan karakter masing-masing pihak.
5. Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman
Suasana yang nyaman dan kondusif dapat menyatukan siswa pada sebuah karakter yang membuat guru lebih mudah menyampaikan materi dan siswapun mudah untuk menerima materi tersebut. Suasana yang nyaman inilah yang dapat guru dan siswa ciptakan sesuai dengan kondisi yang saat itu berlangsung.
Menciptakan suasana yang nyaman dapat dibangun dengan adanya keterkaitan yang baik di antara pihak yang terlibat. Guru juga dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman tersebut melalui rencana pembelajaran pada RPP. Pada poin ini nantinya guru akan mendesain RPP sebaik mungkin.
Beberapa karakter siswa yang muncul dan terlihat jelas selama kegiatan belajar adalah sebagai berikut.
Macam-macam Karakter Siswa saat Pembelajaran
Suka Berbagi
Karakter yang pertama yang muncul selama kegiatan belajar mengajar adalah siswa yang suka berbagi. Artinya dia dapat mengimbangi rasa ingin tahu temannya dengan menunjukkan apa yang dia bisa. Karakter ini cocok untuk dikembangkan dan juga siswa tersebut dapat berkembang dengan metode tutor teman sebaya.
Aktif
Harapan sebuah pembelajaran yang berlangsung ialah siswa yang aktif. Artinya, bukan dari sisi yang negatif. Melainkan siswa tersebut benar-benar aktif dalam mengikuti kegiatan belajar. Mungkin hanya beberapa saja siswa yang aktif, sehingga guru memiliki tugas khusus bagaimana caranya agar siswa yang lain juga terlibat aktif dalam kegiatan belajar di dalam kelas.
Mampu Bekerja Sama
Tugas kelompok menjadi salah satu metode yang guru gunakan untuk melatih kekompakan siswa. Bekerjasama akan membuat siswa menyadari pentingnya bersatu guna mencapai tujuan yang sama. Siswa yang memiliki jiwa toleransi tinggi dapat anda baurkan dengan siswa yang minim akan jiwa sosialnya. Sehingga akan terjadi pembelajaran yang selaras dan seirama.
Toleransi
Karakter siswa yang memiliki jiwa toleransi tinggi akan mudah menerima karakter siswa lainnya. Ini juga yang menjadi bekal bagi siswa lainnya untuk melebur sikap individualis mereka. Siswa yang memiliki toleransi tinggi dapat anda jadikan sebagai sebuah stimulus untuk siswa lainnya.
Ingin Terlihat Menonjol
Karakter selanjutnya yang siswa miliki ialah sikap ingin terlihat paling menonjol. Sikap ini merupakan sikap negatif namun bila tersalurkan dengan positif akan memberi dampak yang baik bagi siswa lainnya. Apabila disalurkan secara positif akan membuat siswa lainnya bersaing secara sehat.
Egois
Karakter yang harus dihilangkan dalam kegiatan belajar mengajar. Mengapa demikian? Karakter ini cenderung apatis dan tidak peduli terhadap orang yang ada di sekelilingnya. Sikap egois harus hilang dari dalam diri siswa, sehingga mereka dapat menerima satu sama lain.
Siswa juga dapat menerima karakter berbeda yang ditemukan dari teman-teman yang lain melalui media pembelajaran. Tetaplah menjadi guru yang kreatif dengan memahami karakter siswa yang beragam.
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Karakter Siswa yang Beragam"