Apa Sih Pendekatan Saintifik Itu?
Pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang tidak asing lagi dalam kurikulum 2013. Pendekatan saintifik terfokus pada pengembangan Afektif (sikap), Kognitif (pengetahuan) dan psikomotor (keterampilan) siswa.
Pendekatan saintifik juga dapat memotivasi siswa untuk melakukan suatu penyelidikan secara langsung untuk menemukan fakta dari suatu fenomena dengan berfikir logis, runtut dan sistematis.
Tujuan dalam pendekatan saintifik yakni memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi pembelajaran melalui pendekatan ilmiah. Informasi yang diperoleh siswa melalui pendekatan ilmiah dapat berasal dari berbagai sumber belajar.
Tidak seperti pendekatan lainnya, pendekatan saintifik sepenuhnya membuat siswa untuk mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi secara mandiri, bukan hanya melalui penjelasan dari guru.
Menurut terori Piaget, perkembangan kognitif siswa terbagi menjadi empat periode, yaitu : Periode sensori motor (0-2 tahun), Periode Praoperasional (2-7 tahun), Periode Operasional konkrit (7-11 tahun) dan Periode Operasi Formal (11-15 tahun).
Kemendikbud (2013) mengelompokkan beberapa konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2013 yang meliputi : mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Pada pembelajaran tententu, tidak semua konsep diterapkan secara prosedural. Tergantung pada materi yang akan dipelajari siswa.
Berikut langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik :
1. Mengamati (Observing)
Metode ini sangat penting bagi siswa guna memenuhi rasa ingin tau, sehingga proses pembelajaran menjadi penuh makna. Metode observasi membuat siswa mengetahui objek secara nyata, yang menjadikan siswa senang dan merasa tertantang dan mudah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya diharapkan mampu merangsang daya ingat dan keingintahuan siswa terhadap apa yang akan dipelajari. Saat guru bertanya, saat itu juga guru sedang melakukan bimbingan pada siswa agar belajar dengan baik.
Kegiatan menanya ini berbeda dengan evaluasi atau penugasan. Kegiatan menanya diharapkan akan mendapat jawaban secara verbal. yakni tanya jawab secara lisan.
3. Menalar (Associating)
Merupakan proses berfikir yang logis serta sistematis terhadap fakta-fakta yang dapat diobservasi. Proses ini akan berjalan dengan baik jika terjadi keseimbangan antara guru dan siswa.
Pola interaksi antara guru dan siswa dikenal dengan Stimulus dan Respons (S-R). Dimana guru memberi stimulus yang dapat berupa kode ataupun soal sedangkan siswa memberi respon berupa jawaban atau tanggapan lainnya.
4 Mencoba (Eksperimenting)
Melakukan percobaan dalam pendekatan saintifik, harus sesuai dengan materi yang dipelajari. Aktivitas dalam mencoba meliputi : penentuan tema, mempelajari metode penelitian, mengetahui teori penelitian, melakukan pengamatan dan percobaan, mencatat (fenomena, analisis, dan penyajian data), menarik kesimpulan, dan yang terakhir yaitu mengomunikasihan hasil pengamatan dan percobaan.
5. Pembelajaran Kolaboratif
Kolaborasi pada pendekatan saintifik dapat terjadi antara guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa lainnya. Dalam kolaboratif ini, diharapkan siswa dapat berinteraksi dengan empati, toleransi, dan menerima kekurang maupun kelebihan yang lain sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
Pendekatan saintifik melatih siswa untuk menggali kemampuan yang dimilikinya secara pribadi, sehingga siswa mengalami secara langsung apa yang ia pelajari. Pembelajaran saintifik akan sukses jika terjadi kerjasama yang baik antara guru dan siswa.
Posting Komentar untuk "Apa Sih Pendekatan Saintifik Itu?"